Kamis, 01 Maret 2012

Panggilan Untuk Perang: Selasa Hitam, misi menghancurkan komunikasi musuh

Aku terdiam sejenak lalu baru seakan sadar bahwa mobil yg aku naiki sudah terguling gara-gara bazooka yg mengenainya. Lalu suara MasterSersan. Firas menyadarkanku disaat aku sedang sempoyongan. Aku beranjak keluar dari mobil yg terguling tersebut, dan melihat Jakarta sedang di serang. Aku ingat ini adalah hari selasa, dan baru mendapatkan kabar bahwa Indonesia sedang diserang oleh Rusia yg bekerja sama dengan Malaysia untuk menguasai dunia. Meski seorang dari Inggris yang bernama Kapten John Price telah membunuh komandan ultranationalist Rusia, Vladimir Makarov, bukan berarti itu menghentikan langkah Rusia untuk menguasau dunia. "Hey! Ambil ini!" seru Master Sersan Firas kepadaku sambil memberikan amunisi senjata. "Kita harus mencapai menara radio itu sebelum helikopter musuh sampai ke tempat itu" serunya kepadaku. Aku langsung beralih maju ke depan, ku lihat di depan ku banyak sekali musuh berlalu-lalang, kutembak satu per satu. Lalu Luthfi pun datang memberikan tambakan bantuan. Aku adalah anggota Delta Force Indonesia, sebuah tim militer yg dibentuk TNI untuk melakukan misi-misi khusus dan membatu TNI dalam menangani perang, dan dibagi dalam beberapa tim. Tim ku disebut Tim Titan dimana anggotanya antara lain, Master Sersan Firas sebagai ketua, Aku sebagai Staff Sersan, Luthfi sebagai Sersan Kelas Satu, dan Adiyasa sebagai Prajurit Kelas Satu. Kini kami mempunyai misi untuk menghancurkan menara radio milik Malaysia yg digunakkan untuk menghubungi militer Rusia untuk meminta bantuan. Kami sudah seperempat jalan dari sasaran, aku segera mengisi amunisi senjata M4A1 milikku yg mulai habis. "Awas! Musuh di arah jam dua belas!" teriak Master Sersan Firas, aku segera menembak ke arah tersebut dan beruntung karena mengenai musuh yang memang sedang mengintai kami. "Sersan Reyhan! Ikuti aku ke dekat patung itu! Luthfi dan Adiyasa, berikan tembakan perlindungan!" perintah Firas. "Baik bung! Aku akan melindungi kalian" ucap Luthfi. Aku langsung lari mengikuti Master Sersan Firas, sementara Luthfi dan Adiyasa sedang sibuk memberikan tembakan perlindungan. Firas memasuki sebuah gedung dimana di atapnya terdapat target yang kita incar. "Maju! Maju! Semuanya maju dan masuki gedung itu!" perintah Firas. Serentak, Luthfi dan Adiyasa berlari mengikuti kami, aku langsung menaiki tangga ke atas dan kaget karena tiba-tiba musuh berada di samping ku dan siap mengeksekusiku. Tetapi aku ebruntung karena Firas berhasil menembak musuh tersebut. "Lain kali jangan ceroboh prajurit!" bentak Firas pada ku. Sekejap, kami telah berada di puncak gedung tersebut, kami melihat banyak musuh yg beraktifitas menjaga menara tersebut. "Han, kau maju duluan, kami tepat di belakangmu!" ucap Firas pada ku. Aku langsung maju dan menembaki semua musuh yang menghadang.Sekitar sepuluh musuh bersenjata berhasil aku lumpuhkan. "Kerja bagus prajurit, kita harus cepat sebelum helikopternya datang" ucap Firas. Aku langsung lari ke depan menara, dan ku lihat banyak sekali musuh yang menjaganya. Mereka mencoba menembaki ku tetapi aku berhasil mencari tempat perlindungan. Lalu Firas, Luthfi, dan Adiyasa datang membantu. Mereka semua menghabisi musuh di depan ku. "Reyhan, cepat pasang bom di menara tersebut" perintah Firas. Sekejap, aku langsung berlari untuk memasang bom tersebut. Lalu "BOOOOM!!!" sebuah ledakan yang cukup besar menghancurkan menara tersebut. "Kami berhasil Markas Besar, kami telah menghancurkan menaranya" "Bagus Firas! Helikopter akan datang menjemputmu". Beberapa detik kemudian, helikopter tersebut datang untuk menjemput kami. Akhirnya misi pertama selesai......


Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FOLLOW ME!

!-- twitter follow badge by go2web20 -->